Kamis, 26 April 2012

KTSP IPS SD/MI


47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

B.  Tujuan
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1.   Mengenal  konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan  masyarakat dan lingkungannya
2.   Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,  inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3.   Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4.   Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

C.  Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.   Manusia, Tempat, dan Lingkungan   
2.   Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3.   Sistem Sosial dan Budaya
4.   Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.


D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Standar

Kelas 1,  Semester  1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.  Memahami identitas diri  dan keluarga, serta sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga

1.1   Mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat
1.2  Menceriterakan  pengalaman diri
1.3  Menceriterakan kasih sayang antar anggota keluarga
1.4  Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga

 Kelas 1,  Semester  2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
 2.  Mendeskripsikan lingkungan rumah

2.1      Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga
2.2     Mendeskripsikan letak rumah
2.3     Menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah


Kelas II, Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.   Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
1.1     Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya
1.2     Memanfaatkan dokumen dan benda penting keluarga sebagai sumber cerita
1.3     Menceritakan peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis

  
Kelas II, Semester 2

 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2    Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga

2.1 Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga
2.2 Menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam anggota  keluarga
2.3  Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga


Kelas III,  Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah
1.1  Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah
1.2  Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah
1.3  Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah
1.4  Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa


 Kelas III, Semester 2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2.      Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.1  Mengenal jenis-jenis pekerjaan
2.2  Memahami pentingnya semangat kerja
2.3  Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah
2.4  Mengenal sejarah uang
2.5  Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan


Kelas IV, Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.      Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

   1.1 Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana
  1.2  Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial  dan budaya
 1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)
1.5 Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya
1.6  Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya


 Kelas IV, Semester 2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2.      Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan  provinsi

2.1     Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya
2.2     Mengenal  pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
2.3     Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi,  dan transportasi serta pengalaman menggunakannya
2.4     Mengenal permasalahan sosial di daerahnya

 
Kelas V, Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.      Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional  pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia


1.1     Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
1.2     Menceriterakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
1.3     Mengenal  keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya
1.4     Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
1.5     Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia


Kelas V, Semester 2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
2.1     Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa  penjajahan  Belanda dan Jepang
2.2     Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
2.3     Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
2.4     Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan 

 
Kelas VI, Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.      Memahami  perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara  di Asia Tenggara, serta benua-benua
1.1   Mendeskripsikan perkembangan  sistem administrasi wilayah Indonesia
1.2   Membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga
1.3   Mengidentifikasi  benua-benua


Kelas VI, Semester 2
 
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2.      Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya

2.1  Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga 
2.2  Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam

3.      Memahami  peranan bangsa Indonesia di era global


3.1  Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia
3.2  Mengenal manfaat ekspor dan impor di Indonesia sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa

E. Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

Kamis, 19 April 2012

Social Studies In Elementary School (indonesia)

 
BERITA/MASALAH-MASALAH SAAT INI DALAM ILMU-ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Sudut pandang yang dikembangkan bab ini adalah bahwa masalah terkini adalah sesuatu yang penting di dalam program sekolah dan hal yang seperti ini memerlukan pengajaran dan perencanaan yang cermat. Anak-Anak tidak bisa diperlakukan sebagai subyek, pengalaman beberapa tahun yang membosankan adalah masalah terkini di sekolah dan jelas ditinggalkan bahwa mereka mempunyai tanggung jawab untuk memelihara diri mereka untuk diketahui dunia luar. Hal ini tidaklah mudah untuk membujuk anak-anak tentang pentingnya masalah terkini. Jika selama yang menyebarkan berita itu adalah guru yang mengambil gulungan, mengumpulkan uang makan siang, melengkapi rencana untuk pelajaran lain, atau mengerjakan berbagai hal tentang ruang yang menarik perhatian penuh dari berita yang dilaporkan. Guru tidak bisa berhasil mengajar matematika, membaca, atau mengeja dengan cara ini, dan di sini tidak ada alasan untuk percaya bahwa masalah-masalah terkini dapat diajarkan dengan berhasil dengan cara itu juga.
            Jika Negara mengharapkan warganya mempunyai suatu minat percaya pada berita dan pengembangan berita dan mempunyai suatu keinginan untuk mendapatkan informasi dasar tentang sikap, minat, dan ketrampilan yang harus dimiliki di sekolah dasar. Ada beberapa tujuan yang pertama dalam program Berita Terkini yang diajarkan dalam tingkat sekolah dasar yaitu untuk mengenalkan minat akan masalah-masalah terkini dan pengembangan berita.
             Analisis cerdas masalah-masalah terkini memerlukan penggunaan ragam keahlian dan kemampuan-kemampuan: 1) untuk membaca materi baru, 2) untuk membedakan antara pentingnya dan kurang signifikannya materi-materi berita, 3) untuk mengambil kedudukan berdasarkan isu-isu tentang pengetahuan dan evaluasi kritis dari fakta-fakta, dan 4) untuk meramalkan konsekuensi-konsekuensi yang mungkin dalam hal perkembangan- perkembangan sekarang. Promosi pertumbuhan keterampilan-keterampilan dan kemampuan-kemampuan ini mewakili, tujuan kedua dari instruksi masalah terkini pada tingkat sekolah dasar. Keterampilan ini beriringan berkembang beberapa tahun melalui pembelajaran yang mengarah pada permasalahan terkini dan bimbingan guru-guru yang mampu. Itu tak realistis untuk mengharapkan orang-orang dewasa dapat menjalankan keputusan kritis mengenai masalah-masalah sosial dan isu-isu kecuali orang-orang yang memiliki keahlian fundamental dan kemampuan yang sesuai tindakan tersebut.
Tujuan utama ketiga yang dimaksud dalam mengajar tentang masalah terkini adalah untuk membantu anak itu menghubungkan pembelajaran di sekolah untuk hidup di luar sekolah. Acuan tetap untuk masalah terkini yang baik menjamin terhadap pemisahan kegiatan sekolah dari kehidupan non akademik anak itu. Guru yang baik mengakui bahwa bahan cetak mulai menjadi usang tak lama setelah ada tertulis, dan selalu ada kesenjangan antara informasi yang terdapat dalam buku-buku dan pengembangan perubahan di dunia. Penggunaan dermawan dalam pemenuhan bahan-bahan masalah terkini membantu menutup kesenjangan ini. beberapa penerbit ensiklopedia menyadari perlunya informasi yang tepat waktu dan menerbitkan suplemen tahunan termasuk perubahan yang telah terjadi selama beberapa tahun sebelumnya. karena buku teks dan buku pelengkap biasanya tidak direvisi setiap tahun, maka perlu tergantung pada sumber-sumber seperti koran dan majalah untuk mendapatkan informasi terbaru pada beberapa topic.

INSTRUKSI BERITA TERKINI/HANGAT
Ketiga metode yang paling umum dalam masalah-masalah terkini di program sekolah dasar adalah 1) mengajar tentang masalah terkini sebagai tambahan terhadap ilmu pengetahuan sosial, 2) menggunakan masalah terkini untuk melengkapi atau menguatkan program ilmu pengetahuan sosial yang reguler, dan 3) menggunakan masalah terkini sebagai dasar ilmu pengetahuan sosial. Setiap diskusi mengikuti metode ini.

1.      Mengajar dengan masalah terkini sebagai tambahan terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial
Ms. Hansen, yang mengajar di kelas empat, merencanakan untuk menyisihkan waktu beberapa menit pada tiap pagi sepanjang berbagi periode untuk mendiskusikan berita penting. Dia meminta anak-anak untuk membawa potongan/guntingan dari surat kabar sehari-hari atau dari surat kabar mingguan untuk mengisi mading kelas. Anak-anak dihimbau  untuk membawa surat kabar yang berhubungan dengan pekerjaan kelas, dan Ms. Hansen membantu menginterpretasikan cerita ini untuk anak-anak oleh pertanyaan yang penting dan komentar nya, seperti
 " Bagaimana kamu mengira jalan raya yang baru akan membantu kota kita?"
 " Apakah yang dicari penjelajah dari ekspedisi ini?"
 " Kenapa kamu mengira binatang itu meninggal ketika mereka dibawa ke sini?"
 '' Dapatkah kamu menunjukkan di peta tentang lokasi penempatan pelabuhan udara yang baru?”
M. Hansen menggunakan suatu kelas secara berkala dan merencanakan untuk menggunakan setengah jam untuk kegiatan itu dengan anak-anak setiap minggu. Ini terdiri dari membaca materi atau bagian-bagiannya, dengan diteruskan diskusi. Dia memvariasi prosedur itu dari minggu ke minggu dan menyarankan dalam bentuk edisi guru, yang menemani kelas secara berkala.
Metode ini mempunyai keuntungan yang memberikan suatu waktu yang dijadwalkan untuk berita masing-masing hari. Seperti periode dapat bermanfaat membangun minat akan masalah terkini dan mengajarkan ketrampilan membaca dan menginterpretasikan cerita berita. Hal ini memiliki kelemahan yang jelas mengisolasi masalah hangat yang ada dari program sekolah, terutama dari ilmu pengetahuan sosial. Jika pengajaran masalah terkini ditangani seperti halnya yang dilaksanakan oleh M. Hansen pada contoh, perlu waktu untuk menghubungkan isi berita ke topik dan unit ke dalam Ilmu Pengetahuan Sosial. Ini bisa dilakukan dengan 1) menginterpretasikan cerita surat kabar dalam konteks topik yang telah dipelajari atau dalam telaah; 2) mengembangkan arti dari konsep Ilmu Pengetahuan Sosial; 3) menerapkan ketrampilan Ilmu Pengetahuan Sosial, seperti peta, grafik, atau tabel yang membacakan untuk cerita surat kabar; atau 4) membandingkan peristiwa dalam surat kabar dengan peristiwa yang dihadapi Ilmu Pengetahuan Sosial.

2.      Penggunaan Masalah Terkini untuk Melengkapi atau Memperkuat Program Reguler Ilmu Pengetahuan Sosial
Bapak Ray menencanakan waktu ilmu pengetahuan sosial ketika pembukaan aktivitas pagi bersama siswa untuk kelas lima. Sebagai bagian dari kegiatan, dia menyediakan waktu untuk melaporkan berita dan mendorong anak-anak untuk membawa berita laporan terkait dengan Ilmu Pengetahuan Sosial. Dia dan kelasnya mempertahankan dewan buletin berita serta meja kecil di mana ditempatkan artikel berita, majalah-majalah, peta-peta terkini, atau bahan-bahan yang sifat dan waktunya terkait dengan Ilmu Pengetahuan Sosial. Ia menggunakan bahan-bahan masalah terkini dengan cara ini untuk menambah sumber-sumber pelajaran lain dan sebagai alat mengingatkan kelasnya akan kebutuhan informasi terbaru.
Bapak Ray sering mengusulkan menghubungkan antara kejadian-kejadian yang sudah lama terjadi dan kejadian-kejadian yang terjadi hari ini, dengan demikian menggambarkan masalah-masalah  dalam masalah perilaku manusia. Contohnya, dalam kajian tersebut untuk memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan di Amerika, ia menggunakan contoh dari berita terkini untuk menunjukkan beberapa orang dunia masih berjuang untuk menentukan hak diri mereka. Ketika kelas itu dipelajari mendalam, Bapak Ray menghubungkan studi ini untuk eksplorasi masa ini. di unit pada gerakan ke arah barat, ia memanggil perhatian kelas untuk pergerakan populasi saat ini dan tren di Amerika Serikat.
Perbedaan antara metode dan yang digunakan oleh Ms. Hansen adalah bahwa Mr. Ray adalah lebih eksplisit dalam membuat hubungan antara berita terkini dengan IPS. Dia mengutamakan keterkaitan antara kisah-kisah berita yang dapat berkaitan dengan IPS. Dia membangun kesadaran hubungan antara apa sekarang ini terjadi di dunia dan apa yang sedang dipelajari dalam Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas. Dia sedang menggunakan permasalahan dunia sebagaimana seperti yang dilaporkan dalam media masa sebagai sumber informasi sekarang untuk Ilmu Pengetahuan Sosial. Metode ini memiliki keuntungan menjaga basis informasi untuk Ilmu Pengetahuan Sosial terbaru. Ia memiliki kelemahan membatasi berbagai berita yang sesuai. Oleh karena itu, jika pendekatan ini dipergunakan, guru itu seharusnya menyediakan beberapa peluang kepada materi-materi berita yang signifikan dan tepat pada waktunya, tetapi mungkin tidak secara langsung terkait dengan Ilmu Pengetahuan Sosial pada saat itu.

3.      Menggunakan permasalahan terkini sebagai dasar untuk Unit-unit Ilmu Pengetahuan Sosial
Ibu Bell suka untuk mengembangkan unit-unit Ilmu Pengetahuan Sosial dengan kelas kelas enamnya di sekitar topik-topik dalam berita saat ini. Dia jadwal ini menjadi unit-unit reguler dia gunakan untuk pembelajaran. Selama bertahun-tahun sebagai seorang guru, dia telah menemukan unit-unit jenis ini harus dengan hati-hati memilih karena ia tidak selalu menemukan jumlah yang cukup bahan topik berita sesuai untuk anak-anak.
Dengan unit-unit itu dia telah mengajarkan keberhasilan dengan cara ini di masa lalu, seperti NATO; memenuhi kebutuhan kami untuk minyak; migrasi orang dunia sebagai hasil berita para pendatang baru ke Amerika Serikat; penjelajah-penjelajah abad kedua puluh; kemajuan dalam ilmu pengetahuan, obat, dan industri; dan pemilu. Ketika Ibu Bell memilih topik-topik unit dengan hati-hati, dia menemukan kemungkinan keterkaitan beberapa perihal yang biasanya masuk dalam kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial dalam judul-judul unit lain. Dia percaya dengan penggunaan kejadian-kejadian berita terkini ini sebagai sebuah titik awal untuk simulasi yang menarik dan diskusi dalam kelasnya.
Metodenya memiliki keuntungan menjadi motivasi besar karena ia menghadapi mata pelajaran yang menarik perhatian. Ia juga menjembatani belajar di sekolah dengan kehidupan di luar sekolah. Ia mempunyai kesulitan untuk merencanakan karena kejadian-kejadian berita mungkin tidak menghubungkan secara langsung untuk kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial. Juga, kabar berita mungkin tidak memberikan kesinambungan atau mendukung sumber informasi tentang topik, Metode ini bekerja dengan baik untuk jangka pendek, tipe unit kecil yang terpapar dalam contoh sebuah struktur untuk seluruh program Ilmu Pengetahuan Sosial .

MENGAJAR MASALAH TERKINI DENGAN BERHASIL
            Yang mana dari tiga permasalahan terkini itu yang dapat digunakan dengan berhasil. Dalam program yang baik akan ada waktu selama hari efektif sekolah dikhususkan untuk mempelajari dan diskusi masalah terkini yang mungkin tak terkait sama sekali untuk topik-topik dalam unit-unit Ilmu Pengetahuan Sosial atau tidak bersangkutan untuk apa pun wilayah kurikuler lain untuk persoalan itu. Pada waktu yang sama, dalam memandu kerja unit, guru itu tidak akan mengabaikan masalah terkini sehubungan dengan topik yang dipelajari tersebut, akan tetapi sebenarnya, mencari dengan kesungguhan bahan masalah terkini yang akan menambah kekuatan untuk unit itu. Dari waktu ke waktu, juga, guru itu dan anak-anak bisa merencanakan sebuah unit Ilmu Pengetahuan Sosial menyeluruh dari perkembangan permasalahan sekarang ini. Unit-unit berhubungan dengan topik-topik energi, lingkungan, keselamatan, hubungan-hubungan antar-kebudayaan, hukum dan keadilan, perumahan, makanan, pemilihan-pemilihan, penemuan-penemuan dalam ilmu pengetahuan, dan barang-barang berita lokal bisa, dan sering dibuat, tumbuh dari Media Masa. Ketika program Ilmu Pengetahuan Sosial termasuk tiga metode ini, guru itu dan kelas akan menggunakan apa pun atau semua prosedur-prosedur yang dijelaskan dalam bagian berikut.(Jarolimek, 1990)

1.      Diskusi Harian tentang Berita
Anak-anak menikmati mendiskusikan berita dan seharusnya diberikan peluang untuk berbuat demikian dalam program sekolah. Hal ini merupakan prosedur yang cukup umum untuk kelas-kelas yang memiliki pertemuan pagi atau berbagi waktu pada awal masing-masing hari sekolah, selama waktu itu anak-anak dapat melaporkan berita-beritanya. Anak-anak dalam kelas sekolah dasar sering melaporkan hanya berita yang mempengaruhi mereka secara langsung: Ayah mengambil perjalanan bisnis, keluarga memiliki bayi baru, kucing memiliki anak-anak kucing, atau barang lain mirip "berita". Sebagai anak dewasa, mereka pindah tempat dari materi berita dari yang hanya mempengaruhi mereka secara pribadi untuk berita lebih umum banyak diminati.
Dalam melaporkan, mendiskusikan, dan menganalis peristiwa-peristiwa surat kabar harian, anak-anak sekolah dasar sering melaporkan berita utama yang mungkin menggemparkan atau mungkin sangat tidak penting. Tanpa kebimbingan, anak-anak sepertinya untuk melaporkan pembunuhan-pembunuhan atau perampasan-perampasan pada program televisi di malam sebelumnya. Guru itu seharusnya membantu anak-anak mengevaluasi pentingnya kabar berita dan mengajar mereka tentang perbedaan antara berita signifikan dan menggemparkan.
Pada umumnya, praktek berita pelaporan harus didorong oleh guru daripada yang diperlukan. Beberapa guru membutuhkan anak-anak untuk membawa sebuah guntingan berita pada hari yang ditetapkan. Ini biasanya anak bergegas sarapan pagi sementara ibu membaca dengan teliti kertas (kliping) atau sore harinya dengan harapan menemukan bahan sesuai yang dapat menjelaskan untuk anak itu di hadapan anak di sekolah. Prosedur yang baik adalah untuk membangun minat anak-anak dalam berita sampai mereka dengan sukarela membawa guntingan-guntingan berita bahwa mereka percaya dan cukup untuk dibawa ke sekolah. Demikian pula, dalam laporan materi-materi berita, di beberapa hari akan ada banyak barang dan banyak diskusi; hari-hari lain di sana mungkin tak satu pun. Guru itu harus mengingat tujuan prosedur ini adalah untuk mengembangkan minat anak-anak dalam masalah/berita terkini dan ini biasanya tidak dilakukan dengan memerlukan anak-anak untuk menghabiskan tetapan jumlah waktu pada berita apakah isi membenarkan waktu atau tidak.
Sebagai pendekatan terhadap anak-anak tingkat tengah dan tinggi, mereka tidak melaporkan kejadian-kejadian berita tetapi juga akan mulai memasukkan isu-isu yang ada poin yang memiliki cara pandang berlawanan. Ini harus didorong, dan isu-isu dan akhir penekanannya dapat ditempatkan hampir seluruh masalah dan isu bukan suatu peristiwa sederhana. Kegiatan itu dari pertimbangan kejadian-kejadian sederhana untuk isu-isu sederhana untuk isu-isu kompleks adalah satu berangsur-angsur satu untuk anak itu. ketika isu-isu kontroversial ini menjadi pertimbangan kelas, guru akan menemukan sejumlah masalah-masalah khusus menampilkan diri. (Permana & Imron, 2016)
Kebutuhan murid-murid untuk belajar isu-isu diatas seandainya ada pertentangan dan berlatih menganalisa masalah-masalah, pertemuan dan mengorganisir fakta-fakta, suka membedakan antara fakta-fakta dan pendapat-pendapat, mendiskusikan perbedaan beberapa sudut pandang dan menarik kesimpulan sementara. Itu kewajiban sekolah untuk mempromosikan perenungan penuh dan bebas masalah kontroversial dan untuk mengangkat peran kontroversi sebagai suatu instrumen kemajuan dalam demokrasi.
Akal sehat dan pertimbangan matang akan menyarankan bahwa guru menghindari masalah yang dapat menyebabkan perasaan mendalam dan sangat dekat antara orang tua dan itu dapat menyebabkan kemarahan masyarakat yang pada sekolah. Masalah-masalah jenis ini biasanya tidak cocok untuk belajar anak sekolah dasar apapun. Masalah-masalah terbaik untuk diskusi adalah itu yang agak kontroversial tetapi sejalan dengan mata pelajaran itu dalam dunia pengalaman anak. Ini tidak berarti masalah harus dibatasi pada masalah-masalah lokal. Guru-guru selalu berkomentar di tingkat pengetahuan anak-anak sekolah dasar memiliki permasalahan nasional atau internasional dan secara cerdas bahwa mereka mampu untuk membahasnya.
Dalam mengajar isu-isu kontroversial, guru itu memiliki responsibility khusus untuk membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan-kebiasaan keputusan kritis dan terbuka, untuk mengevaluasi sumber informasi, dan untuk menilai kesehatan fakta-fakta.

2.      Saran-saran Mengajar untuk Isu-isu Kontroversial
Peluang-peluang bagus terhadap isu-isu ini untuk mengajar bagaimana untuk menghadapi kontroversi. Seorang guru mungkin mencoba beberapa saran untuk menanggapi isu-isu yang kontroversial, yaitu sebagai berikut:
  1. Sudahkah anak-anak itu mengidentifikasi fakta-fakta kasus. Dalam mengidentifikasi fakta-fakta, adalah penting untuk tidak membingungkan mereka dengan pendapat-pendapat atau dengan isu. Misalnya, orang akan perlu dokumentasi lanjut yang bising itu "membahayakan kesehatan penduduk-penduduk" sebagai dituntut dalam cerita. Juga, ia bukan suatu fakta yang satu-satunya solusi pada masalah itu adalah pembelian itu rumah-rumah oleh komisi tersebut. (Masalah bandara)
  2. Sudahkah murid-murid mengidentifikasi masalah tersebut dalam kasus tersebut. Dalam mencari isu-isu, seseorang mencari untuk mengetahui mengapa ada sebuah masalah. Biasanya, ini melibatkan konflik-konflik nilai-nilai.
  3. Sudahkah siswa mengidentifikasi alternatif solusi pada masalah itu dan mencatat konsekuensi-konsekuensi masing-masing alternatif. Dalam jenis ini analisis ia tidak perlu untuk membuat kesepakatan untuk solusi terbaik.
Perumpamaan situasi-situasi ini  bisa menjadikan siswa berspekulasi  dalam Bab mengenai masa depan. Misalnya, bagaimana mungkin kita menghadapi masalah bunyi pesawat terbang jet (atau yang mana saja dari beberapa isu-isu lain) dalam lingkungan futuristik? Di sini anak-anak itu tidak perlu akan dipaksa oleh apa dapat dilaksanakan dan mungkin atau bahkan mungkin. Mereka hanya membiarkan pikiran-pikiran kreatif mereka membayangkan apa yang mungkin menjadi beberapa alternatif pada masa depan.

3.      Menggunakan Papan Pengumuman Surat Kabar
Guru  harus menyiapkan pajangan gambar-gambar berita menarik dan cerita-cerita untuk anak itu mengenai informasi terkini. Karena barang-barang di dewan buletin berita harus dari tempat yang biasa dilewati anak-anak. Satu titik dekat pintu keluar masuk adalah lokasi yang bagus.
Ini adalah prosedur yang bagus untuk membahas arti artikel berita yang mereka tempatkan di papan pengumuman. Yang dipajang harus barang-barang yang mengandung nasional dan internasional serta barang-barang dalam negeri, cerita-cerita olahraga, perkembangan-perkembangan dalam ilmu pengetahuan, orang dalam berita, keanehan-keanehan yang mungkin muncul dan lelucon-lelucon untuk keragaman dan makanan. Ia suka menolong untuk memiliki berbagai bagian papan pengumuman khususnya ditunjuk untuk penggolongan-penggolongan seperti itu sebagai berita lokal, berita ilmu pengetahuan, berita negara kita, dan kejadian-kejadian global. Ini menjadi satu cara mengorganisasi pajangan dalam cara yang bermakna.
Anjuran-anjuran berikut ditawarkan sebagai satu cara membuat papan-papan pengumuman lebih efektif sebagai suatu alat bersifat pelajaran:
  1. Menggunakan judul-judul bab menarik satu tipe dan warna. Surat-surat untuk judul-judul bab mungkin dibuat dari kertas pembangunan gelap, bergelombang kertas, buatan, benang, lembaran tipis aluminium, atau bahan yang memiliki desain terkait seperti membuang baju-baju buku, surat kabar, atau woodgrain.
  2. Menggunakan asas rancangan, keseimbangan, urutan, dan warna. Terlalu banyak bahan dengan ceroboh dalam memajang memberikan efek bertumpuk. mengadaptasi pajangan untuk menghias ruangan itu. Dipertimbangkan ketinggian pintu dan jendela, pameran-pameran lain, penerangan, dan lokasi pajangan tersebut dalam hal tujuan utamanya. Menjamin efek teratur oleh kelangsungan pengembangan pada pajangan. Memaku bahan tepat dan aman di semua sudut.
  3. Sering mengubah penataan/tampilan, dan memvariasi penempatan materi. Di sana seharusnya satu tujuan untuk mengeposkan materi apa saja, dan setelah ia telah melayani tujuannya, itu harusnya dihapus.
  4. Mengambil waktu untuk mendiskusikan materi yang ada di papan-papan pengumuman; menarik perhatian ke materi yang baru dipajang; mengajarkan secara langsung dari papan pengumuman dari waktu ke waktu.
  5. Mendorong anak-anak untuk membawa atau menyiapkan bahan sesuai untuk pajangan papan pengumuman. Segera setelah anak-anak itu cukup dewasa, melibatkan mereka dalam perencanaan dan persiapan beberapa pameran-pameran itu.

4.      Menggunakan Peta Surat Kabar
Dalam tingkat menengah dan tinggi, peta berita dapat digunakan untuk mengajarkan masalah terkini. Peta dunia dipajang dalam pusat papan pengumuman memberikan ruang yang cukup di sekitar peta itu untuk penempatan berita terkini dalam bentuk guntingan-guntingan atau gambar-gambar. Tali berwarna bisa digunakan untuk menghubungkan kisah kabar berita dengan lokasi tersebut tempat itu mana acara diadakan. Ini memiliki nilai untuk menggabungkan belajar permasalahan terkini dengan keterampilan membaca peta. Anak-anak seharusnya memiliki tanggung jawab untuk menjaga peta berita terbaru dan persiapannya mingguan selama tahun ajaran.

5.      Penggunaan Surat Kabar Ruang Kelas
Banyak guru mempertimbangkan kelas surat kabar atau berkala alat yang terabaikan dalam pengajaran berita terkini. Bahan-bahan ini memiliki sejumlah kekuatan-kekuatan pasti serta beberapa keterbatasan itu adalah sering terabaikan. keterbatasan majalah kelas masalah terkini berada tidak begitu banyak di makeup tetapi dalam cara mereka digunakan. Kertas itu sendiri umumnya disiapkan dengan baik. Perusahaan memproduksi bahan-bahan ini memiliki staf-staf penasihat editorial terdiri atas pendidik-pendidik kenegaraan yang dikenali dalam bidang pendidikan dasar, dan staf-staf editorial mereka terjadi dengan hati-hati memilih dan personel berkualifikasi tinggi sumber tunggal lain. Mereka didesain dan diterbitkan untuk digunakan di ruang kelas, dan, karena itu, gaya tulisan mereka, dapat dibaca, dan illustrasi sesuai untuk anak-anak.
Majalah-majalah ruang kelas juga memiliki beberapa keterbatasan dimana guru itu harus menyadari. Walaupun dapat dibaca dengan hati-hati dikendalikan, tidak ada materi yang dipublikasikan yang akan memenuhi kebutuhan membaca setiap anak di kelas. Beberapa anak akan menemukan materi yang terlalu sulit; selain itu akan mendapat yang terlalu sederhana. Sedikit banyak, ruang kelas berkala adalah "buku teks" untuk masalah terkini, dan penggunaannya seharusnya bersifat pendidikan dengan prinsip-prinsip yang berlaku penggunaan buku-buku teks umumnya.
Ada suatu kecenderungan bagi guru untuk menyusun pengajaran Berita terkini melalui penggunaan ruang kelas semacam berkala. Satu periode satu minggu menyisihkan untuk "peristiwa-peristiwa sekarang" terdiri dari kertas bacaan diikuti oleh apa yang disebut "diskusi" tetapi untuk penyajian beberapa pertanyaan oleh guru itu akan dijawab oleh anak-anak itu. Untuk pertimbangan Berita terkini dari sisa kurikulum tersebut.
Pembatasan ketiga majalah ruang kelas adalah mereka memilih barang-barang kepentingan umum mengenai kenegaraan atau secara internasional dan ketidaksetujuan cukup dengan berita lokal. Guru itu akan rasa perlu untuk mencari ke sumber lokal untuk materi-materi berita seperti itu. Ini peringatan kepada guru untuk tidak bergantung sepenuhnya di berkala ruang kelas untuk membawa seluruh program berita terkini.

6.      Saran-saran mengajar dalam menggunakan Majalah-majalah Ruang Kelas.
Melayani selebaran-selebaran yang menemani majalah-majalah ruang kelas dengan sering menyarankan cara-cara untuk memanfaatkan kertas dengan baik. Suatu prosedur serupa dengan ini sebaiknya diikuti:
Guru itu mempersiapkan dan merencanakan
  • Membaca berkala dan berikut edisi guru-guru.
  • Tetap terbaru di Berita terkini dengan cara tetap membaca koran dan majalah berita dan dengan mendengarkan siaran berita radio dan televisi.
  • Membangun latar anda sendiri tentang topik termasuk dalam majalah ruang kelas.
  • Rencana bagaimana untuk menggunakan berkala dan berbeda-beda prosedur tersebut dari minggu ke minggu.
Guru itu mempersiapkan ruang kelas
  • Pos menghubungkan gambar-gambar, peta-peta, dan diagram-diagram di papan pengumuman.
  • Sudahkah referensi-referensi tambahan tersedia.
  • Menempatkan kata-kata baru dan syarat-syarat di papan tulis.
Guru itu mempersiapkan anak-anak itu
  • Hadir berkala untuk kelas itu dengan memperhatikan sebuah gambar, peta, atau cerita tertentu
  • Membahas alasan-alasan mengapa topik-topik tertentu berada di berita.
  • Mengembangkan makna-makna kata-kata baru dan syarat-syarat.
  • Peta-peta penggunaan dan dunia untuk menyesuaikan diri anak-anak.
  • Mengembangkan tujuan-tujuan karena membaca.
  • Membedakan syarat-syarat untuk menyediakan perbedaan individual.
  • Menggunakan papan pengumuman, gambar-gambar, atau alat bantu pandang lain untuk mendorong kelas itu dan untuk mengembangkan konsep-konsep.
  • Merencanakan kegiatan-kegiatan khusus apa pun berkenaan dengan cerita-cerita kabar, seperti laporan, presentasi-presentasi dramatis, dan panel-panel.
Anak-anak itu membaca berkala
  • Perbedaaan tugas-tugas bacaan menurut kemampuan baca.
  • Sudahkah tujuan-tujuan spesifik untuk bacaan.
  • Tersedia untuk membantu dengan daftar kata-kata sulit.
  • Mengarahkan belajar membaca lebih lambat.
  • Sudahkah referensi-referensi tambahan tentang topik untuk lebih banyak pelajar-pelajar maju.
Guru dan anak-anak melakukan diskusi dan menindaklanjuti
  • Membahas berkala dalam hal tujuan-tujuan didirikan.
  • Menghubungkan cerita-cerita kabar untuk ruang kelas lain kerja.
  • Sudahkah anak-anak hadir kegiatan-kegiatan khusus apa pun yang direncanakan.
  • Membuat penggunaan peta-peta dan globe.
  • Menyintesis dan merangkum ide-ide dan kesimpulan-kesimpulan dicapai.
  • Merencanakan penelitian lebih lanjut atau kegiatan-kegiatan tindak lanjut kreatif lain.

7.      Penggunaan Surat Kabar Harian
Beberapa guru di tingkat menengah dan tinggi mencari surat kabar harian serta membantu dalam mempromosikan tujuan itu instruksi masalah terkini. Dalam unit berhubungan dengan aspek-aspek komunikasi, surat kabar adalah sumber pembelajaran yang penting. siswa akan mendapatkan keuntungan dari instruksi dalam kelas dengan penggunaan surat kabar yang memfokuskan pada barang-barang seperti ini:
1.      Organisasi koran-koran, tujuan-tujuan berbagai bagian, di mana untuk mencari jenis-jenis tertentu informasi.
2.      Sifat cerita-cerita kabar, mengapa beberapa muncul di halaman depan dan yang lainnya di tempat lain.
3.      Tujuan itu dan penggunaan kepala-kepala berita.
4.      Ilustrasi-ilustrasi surat kabar: foto-foto kawat, peta-peta, grafik-grafik.
5.      Dst

LESSON PLAN

8.      Penggunaan Televisi dan Video Tape
Penelitian pada kebiasaan anak-anak berjam-jam menonton televisi sejak diluar sekolah adalah dijumpai hampir semua anak-anak sekolah Amerika." kajian secara konsisten telah menunjukkan bahwa anak-anak melihat televisi dari dua hingga empat jam atau lebih setiap hari selama seminggu dengan beberapa peningkatan jumlah ini pada akhir pekan. Anak di sekolah, karena itu, dikenal dengan baik dan terbiasa untuk melihat secara profesional menghasilkan program sekalipun substansi program seperti itu tidak selalu bermutu.
Ada kecenderungan untuk menggunakan televisi instruksional dengan cara yang sama "hidup" guru dipergunakan. Televisi merugikanan praktik bekerja karena karakteristik unik media televisi hilang dalam proses tersebut. Jika televisi memiliki nilai bersifat pelajaran, hal itu dikarenakan dapat melakukan sesuatu secara lebih efektif daripada media lainnya atau karena dapat melakukan beberapa hal yang media lain tidak dapat lakukan. Dengan bantuan guru sekolah dasar dalam memperkaya dan vitalitas Ilmu Pengetahuan Sosial memberikan mencapai tujuan-tujuan guru itu tidak bisa mencapai paling tidak juga melalui buku-buku dan sumber belajar konvensional lain.
            Kontribusi televisi yang pertama yaitu dapat memotivasi anak untuk belajar ilmu pengetahuan sosial. Program televisi memiliki sumber-sumber total dunia di luar ruang kelas untuk menggunakan dalam membangun program yang sangat menarik dan memotivasi. Televisi memiliki keduanya yaitu waktu dan ruang dalam membawa kejadian-kejadian nyata ke ruang kelas dalam bentuk ringkas. Televisi dapat secara visual mengangkut anak-anak untuk daerah-daerah mereka pelajari. Ia juga dapat menunjukkan secara detail, mereka mungkin akan kehilangan jika mereka sebenarnya di sana. Pihak-pihak berwenang paling tinggi, pemimpin-pemimpin dunia bisa menjadi guru mereka lewat televisi.
             Kontribusi televisi kedua yang dapat dilakukan adalah untuk menyediakan informasi yang tidak tersedia melalui sumber-sumber lainnya. Beberapa kemungkinan ini disarankan dalam paragraf sebelumnya. Tetapi dia dapat membagikan ide-idenya dengan mereka melalui televisi. Kekuatan utama televisi adalah itu dapat berkumpul dan distribusi informasi secara luas dan cepat.
            Kontribusi ketiga televisi untuk Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk menjelaskan, menafsirkan, dan memperkaya informasi yang mungkin tersedia melalui sumber lainnya. Misalnya, kurator museum mungkin mampu untuk menjelaskan arti religius artifak tertentu orang Indian awal yang tinggal di wilayah tersebut. Suatu kekuasaan atau pelancong mungkin mampu memberikan detail-detail menarik untuk membantu anak-anak memahami mengapa orang kebudayaan lain dalam hal tertentu tentang suatu cara mereka melakukan. Televisi adalah keunggulan menengah untuk kepentingan pengetahuan karena itu dapat memberikan kedekatan, detail-detail personal yang tidak tersedia melalui sumber-sumber lainnya.
Peningkatan jumlah sekolah yang memiliki perekam kaset video yang tersedia, dan ini dan hal ini meningkatkan fleksibilitas media ini. Tidak lagi apakah itu perlu untuk melihat program tersebut pada waktu yang tepat pada siaran televisi. Selain program televisi yang telah dicatat untuk penggunaan ruang kelas, ada pertumbuhan jumlah video pendidikan tersedia untuk intruksi Ilmu Pengetahuan Sosial."

9.      Penggunaan berbagai aktivitas
Sejumlah aktivitas belajar dapat dipergunakan secara menguntungkan untuk belajar permasalahan terkini:
Melaksanakan diskusi-diskusi meja bundar— membagi kelas itu jadi lima atau enam kelompok diskusi, masing-masing untuk membahas pertanyaan terkait dengan beberapa barang dalam berita. Masing-masing kelompok akan bertanggung jawab untuk hadir untuk seluruh kelas pendek empat atau lima ringkasan ide-ide utamanya.
Memiliki diskusi panel—memilih lima anak untuk menyiapkan penyajian kecil dua puluh menit untuk kelas itu di beberapa topik terkini dalam berita. Lima anak ini akan diberikan beberapa hari atau seminggu untuk menyiapkan penyajian dan akan menjadi "ahli-ahli" kelas itu mengenai topik tersebut dibahas. Setelah penyajian, sisa kelas itu bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan, menjelaskan poin-poin, atau menambah apa panel itu telah mengatakan.
Pengambilan grafik-grafik, peta-peta,dan tabel — menunjukkan kenaikan dalam populasi sekolah, langkah-langkah dalam acara yang memimpin untuk sebuah krisis, penurunan atau meningkatkan dalam pekerjaan, jumlah kecelakaan-kecelakaan jalan raya di akhir pekan saat berlibur, pentingnya suatu rute penerbangan udara baru-baru ini, dan seterusnya.
Menata mural dan lukisan-lukisan,-hal ini menekankan pada keamanan atau kesehatan
Membuat kliping berita atau gambar — pengguntingan dan menjaga kepala-kepala berita dari berita malam untuk beberapa minggu. Bantuan dari siswa ini untuk membedakan antara cerita-cerita kabar yang dari melanjutkan suku bunga dan itu yang sementara di alam. Kumpulan guntingan-guntingan berita bisa menjadi sumber berharga jika topik yang dipilih adalah salah satu yang mungkin menjadi berita untuk satu periode beberapa minggu atau bulan. Dengan hati-hati pasal dalam buku tempel akan memberikan kelas itu untuk mengikuti pembangunan kisah kabar berita secara terus-menerus.
Menggambar kartun untuk menjelaskan berita—bisa digunakan dengan efektif bersama anak-anak yang lebih tua. Perawatan harus diambil bagi mengelak memiliki anak-anak menarik kartun-kartun yang mungkin menyinggung orang-orang atau kelompok-kelompok. Kartun-kartun berhadapan dengan dorongan dana masyarakat, kisah olahraga-olahraga, keselamatan atau kebiasaan-kebiasaan kesehatan, praktik perlindungan, kewarganegaraan yang baik, dan topik lain yang dapat dipergunakan.
Memberikan laporan-laporan—apakah teknik digunakan secara luas untuk menangani Berita terkini dengan memiliki berita laporan barang-barang orang untuk kelas itu.
Melaksanakan program berita televisi —dapat dipergunakan dari waktu ke waktu untuk memerankan kabar cerita. Anak-anak dapat bergiliran sebagai pemberita-pemberita; keragaman dapat diperoleh dengan menggunakan alat perekam dan bermain tercatat.
Mendramakan kejadian-kejadian berita —ketika mereka meminjamkan diri mereka kepada penulisan drama. Tidak semua membuat, tetapi barang-barang berhadapan dengan pesta-pesta, rapat-rapat, konferensi-konferensi, dan negosiasi-negosiasi dapat dipergunakan.
Melihat siaran-siaran televisi peristiwa-peristiwa spesial— melaporkan pelantikan-pelantikan, kunjungan pembesar-pembesar asing, persembahan-persembahan, dan program-program patut dijadikan berita lain dapat digunakan dalam sekolah untuk melihat kedalaman sekolah dasar. Anak-anak juga bisa didorong untuk melihat program berita dari sekolah dan laporan ini untuk teman-teman sekelas mereka.

KEMUNGKINAN LAIN UNTUK MENGAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI CERITA SURAT KABAR
Bab ini menyimpulkan dengan pembuatan kabar berita itu adalah contoh khas jenis isu kontroversial yang dapat berguna dalam mengajar konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Sosial dan keterampilan-keterampilan. Ketika anda membaca cerita ini, berdasarkan kejadian aktual dalam wilayah Puget Sound, Akan berpikir 1) masalah tersebut adalah hadiah dan 2) kemungkinan apa hal itu memegang sebagai sarana mengajar di kelas menengah dan atas. Apa mengikuti sekarang adalah beberapa saran-saran pengajaran berdasarkan cerita/kisah.
Dapatkah tipe cerita surat kabar digunakan sebagai intruksi dalam Ilmu Pengetahuan Sosial? Ini adalah beberapa saran:
  1. Menggunakan prosedur diskusi dalam membuat sebuah analisa situasi —itu adalah a) siswa mampu mengidentifikasi fakta-fakta kasus; (b) siswa mampu mengidentifikasi masalah dalam kasus tersebut; dan c) sudahkah siswa mengidentifikasi alternatif solusi pada masalah itu dan mencatat
  2. Menggunakan cerita ini sebagai batu loncatan untuk kajian mendalam spesies yang terancam punah. Lebih dari lima ratus jenis-jenis hewan terdaftar sebagai langka atau dalam bahaya kemusnahan, termasuk ikan paus biru, Indian dan harimau Siberia, singa Asiatik, macan tutul salju, rajawali, kondor, beruang besar, buaya rawa, dan bangau rejan. Siswa harus memasuki nilai-nilai itu dalam menanyakan ya atau tidaknya seekor binatang harus 'berguna' untuk dilindungi.
  3. Sudahkah anak-anak belajar peran federal, negara, lokal, dan kelompok sukarelawan dalam pengambilan keputusan mengenai isu-isu jenis menyajikan dalam cerita ini. Ini harus didapatkan mereka ke peraturan lokal dan negara tentang konservasi sumber daya alam dan kontaminasi lingkungan. Itu juga harus menghadapi oleh individu warga negara atau kelompok-kelompok warga negara dapat melakukan ketika mereka melihat sesuatu yang terjadi bahwa mereka percaya menjadi banyak sekali, sekalipun legal.
  4. Cerita ini memberikan dampak lingkungan sangat baik untuk kajian isu tersebut dalam menangkapan hewan buas untuk kebun buinatang dan pertunjukan sirkus. Apakah diizinkan? Apakah manfaat hewan-hewan tersebut untuk kebun binatang?
  5. Cerita ini dapat memberikan dasar untuk kajian tentang rantai makanan kehidupan— itu adalah, bagaimana perubahan-perubahan dalam suatu populasi hewani mengubah jumlah hewan lain sebagai memberi makan. Ini berhubungan dengan suatu studi manajemen hidupan liar, perburuan dan peraturan memancing, dan konsep musim terbuka.
  6. Belajar dari kehidupan orang-orang yang telah membaktikan diri mereka kepada pemeliharaan satwa liar dan sumber-sumber daya alam lain: John Muir, Jack Miner, Gifford Pinchot, dan para pecinta lingkungan lokal.
  7. Mengembangkan kisah kabar berita ini ke kegiatan bermain peranan di mana masalah tersebut dilihat dan diamati secara mendalam menghabiskan tenaga.
  8. Sudahkah anak-anak dalam komite mengembangkan "menempatkan pernyataan" mewakili pandangan bermacam-macam peserta dalam kontroversi ini: perburuan paus, gubernur, presiden kelompok pecinta lingkungan, kemarahan warga masyarakat, direktur Aqua Life, Inc., yang akan menerima penangkapan paus-paus, dan seterusnya.
  9. Menggunakan kisah untuk membangun kepentingan dalam mengembangkan transaksi proyek tindakan sosial dengan ekologi atau konservasi. Guru kelas kedua di Wisconsin melaporkan kegiatan-kegiatan berikut dibangun dalam sebuat proyek :
a.  Anak-anak itu menolong orang lain menjadi sadar akan permasalahan yang dihadapi oleh satwa liar berbahaya dengan bersama-sama menanggung penemuan-penemuan riset mereka dengan keluarga mereka, teman-teman, teman-teman sekolah, jemaat pemuka, dan tetangga-tetangga.
b. Mereka tulis surat-surat untuk pejabat-pejabat negara bagian dan federal untuk menarik dukungan mereka tentang perundang-undangan yang dirancang untuk melindungi satwa liar.
c.  Mereka menyajikan program-program yang berhubungan dengan potensi ancaman-ancaman untuk satwa liar oleh para pengembang tanah, penjebak-penjebak, pembunuh-pembunuh binatang liar, snowmobilers, pemburu-pemburu, program-program pestisida, perkemahan, dan seterusnya.
d. Mereka menyusun daftar petunjuk-petunjuk dan mereka mendistribusikan untuk masing-masing anak di sekolah, menjelaskan kepada orang-orang cara yang dapat membantu. Ini adalah beberapa petunjuk-petunjuk itu:
1)      Berkeberatan untuk menembak burung-burung dan makhluk-makhluk liar lain "hanya untuk kesenangan saja."
2)      Berkeberatan untuk ikut kejam dan bodoh "mengejar" satwa di mobil-mobil traktor salju, di mobil, di sepeda-sepeda, jalan kaki, atau dalam perahu-perahu atau pesawat-pesawat.
3)      Berkeberatan untuk menghancurkan rumah-rumah hewani.
4)      Berkeberatan untuk mengganggu anak burung dan anak hewan dalam sarang-sarang mereka.
e.  Temukan tentang tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan organisasi kepedulian tentang melindungi lingkungan seperti Sierra Club, National Wildlife Federation, Nature Conservancy, dan Greenpeace.
Saran ini memberikan ekstensi-ekstensi menarik kisah kabar berita. Tentu saja, tak seorang pun di kelas akan terlibat dalam semuanya; memang, ia tidak mungkin yang lebih dari satu akan digunakan. Mungkin guru itu dapat menciptakan lain-lain bahkan lebih sesuai daripada itu memberikan di sini. Titik daftar ini sederhananya untuk menjelaskan jangkauan luas kemungkinan-kemungkinan yang merupakan pembawaan dalam berita terkini dipilih dengan cerita-cerita baik. Mereka memberikan kegembiraan kontroversi, mereka adalah relevan untuk aliran terkini kejadian-kejadian manusia, mereka berhubungan dengan isu kebijakan publik, dan mereka mengabdikan diri mereka dengan baik untuk proyek-proyek peran serta sosial
 
Daftar Pustaka
Jarolimek, J. (1990). The Knowledge Base of Democratic Citizens. Social Studies, 81(5), 194–196.
Permana, E. P., & Imron, I. F. (2016). PENERAPAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEDIA ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV SDN KECAMATAN PRAMBON NGANJUK. EFEKTOR, 1(28), 67–70.